MALAYSIA-Dua mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga berhasil meraih top of finalis Global Entrepreneurship Youth Summit 2019 (GEYS) di Malaysian Global Innovation & Creativity Centre (MaGIC), Minggu-Selasa (27-29/012019).
Dua mahasiswa tersebut yakni Fiola Utari dan Anindita Neng PDA berasal dari Jurusan Perbangkan Syariah, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, IAIN Salatiga. Dengan inovasi yang ditawarkan yakni berupa aplikasi peduli sosial dan digital diberi nama ‘Strukbox’.
Melalui Strukbox Fiola dan Anindita menawarkan untuk kemudahan bagi pengusaha. Pada aplikasi ini kita membantu untuk pengurangan penggunaan kertas dan dapat menghemat biaya. Jadi ketika konsumen memperoleh struk dari hasil belanja, maka struk akan otomatis tersimpan didalam fitur yang ada diaplikasi.
Aplikasi ini memiliki beberapa fitur, pertama e-struk sebagai penyimpan segala struk yang diterima konsumen. Kedua my-coin adalah koin dari setiap transaksi yang digunakan oleh konsumen. Dimana koin tersebut dapat didonasikan untuk pendidikan dan kesehatan melalui owner aplikasi yang bekerjasama dengan Baznas salatiga untuk mendistribusikannya.
Fitur ketiga yaitu sosiopreneur adalah fitur untuk para pengusaha yang mendaftar di aplikasi ini untuk mempromosikan produk mereka. Dan terakhir yakni food galery adalah fitur yang kami berikan kepada wisatawan atau para traveling ke daerah Jawa Tengah dimana memudahkan mereka untuk mencari informasi tentang makanan khas yang ada di daerah-daerah.
“Dengan keunggulan dan keuntungan dari aplikasi Strukbox ini diharapakan mampu menghemat biaya serta mengurangi penggunakan kertas bagi pemilik usaha. Selain itu, juga dapat membantu masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan melalui fitur my-coin,” jelas Fiola dalam pemamarannya di GEYS 2019.
Kegiatan Global Entrepreneurship Youth Summit 2019 diikuti oleh perwakilan negara di Asia, seperti Indonesia, Singapore, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia, India, Mymar dan Banglades dengan peserta mencapai 60 tim.
Menurut Fiola Utari saat dihubungi mengatakan bahwa tujuan Global Entrepreneurship Youth Summit 2019 adalah untuk memberdayakan para pengusaha muda di seluruh dunia dengan ide-ide inovatif dan kolaborasi. Selain itu, untuk memecahkan tantangan ke perbatasan, mengungkap kemungkinan baru dan mengembangkan ide-ide dan solusi revolusioner, mengkatalisasi inovasi.
“Melalui kegiatan ini selain untuk berkolaborasi dan menemukan persetujuan inovatif baru tentunya dapat sebagai jalan bagi para wirusahawan baru, seperti kami yang sedang mengembangkan inovasi teknologi digital,” ujar Fiola.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Moh. Khusen, M.Ag., M.A. mengatakan meskipun belum meraih juara, pencapaian ini tetap membanggakan bagi mereka berdua sekaligus bagi IAIN Salatiga. Kreativitas dan karya inovatif yang telah dihasilkan pantas diapresiasi dengan penghargaan yang layak.
“Pencapaian serta usaha yang telah diraih tetap membanggakan bagi mereka dan Lembaga. Meskipun belum meraih juara kreativitas dan karya inovatif pantas diapresiasi dengan penghargaan yang layak,” kata Moh. Khusen, M.Ag., M.A.
Beliau juga menambahkan, dengan berinteraksi antara seluruh finalis dari berbagai negara tentu akan menambah wawasan dan ilmu tentang business plan. “Sehingga bisa menambah skill kompetisi di tingkat internasional dengan harapan akan meraih prestasi yang lebih baik pada masa mendatang,” tambah beliau.